Desak DPR RI, Presiden Mahasiswa PTIQ Meminta agar Segera Dibentuk Pansus Haji
Jakarta – Haji adalah ibadah yang di tunggu tunggu oleh seluruh umat muslim yang ada di dunia terkhusus di negara Indonesia, namun berkaca pada kejadian yang dialami tahun ini, rasanya banyak sekali permasalahan dalam penyelenggaraan ibadah Haji 1445H.
Presiden Mahasiswa PTIQ Imran Ghifari mengungkapkan banyak sekali keluhan yang dialami oleh jamaah haji, baik dari sarana-prasarana yang memang seharusnya itu menjadi hak jamaah selama disana sungguh jauh dari kata aman nyaman dan memadai, sehingga itu bisa mengganggu kenyamanan jamaah ketika melakukan ibadah.
“Contoh halnya seperti ketika jamaah melakukan wukuf yang dimana itu menjadi rukun haji atau syarat sahnya haji tetapi ruangan yang didapat sangat amat sempit sekali, yang akhirnya terjadi tumpuk menumpuk sedangkan banyak jamaah yang sudah berumur/lansia menjadi korban, bahkan tidak sedikit dari jamaah yang tidur dan beristirahat di lorong-lorong”.
Menurut Imran selaku Presiden Mahasiswa PTIQ pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji sungguh tidak sesuai dengan apa yang didapat apalagi biaya haji tahun ini juga tidak sedikit seharusnya harus sesuai dengan apa yang diberikan.
“Kita takut ada perspektif nanti di masyarakat terlalu banyak keuntungan yang didapat oleh Kementrian Agama atas insiden ini.” katanya.
Terlebih Imran juga menyoroti mengenai penambahan kuota haji yang diberikan kepada indonesia atas kesuksesan diplomasi yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebesar 20.000 kuota, tetapi kuota tersebut tidak diberikan sebagaimana mestinya.
“Karena itu memang sudah seharusnya kita desak DPR untuk membuat Pansus Haji supaya ibadah ini dapat berjalan dengan kondusif dan komprehensif sehingga para jamaah maupun calon jamaah bisa menikmati proses yang ada.”
Haji adalah ibadah yang di tunggu tunggu oleh seluruh umat muslim yang ada di dunia terkhusus di negara Indonesia, namun berkaca pada kejadian yang dialami tahun ini, rasanya banyak sekali permasalahan dalam penyelenggaraan ibadah Haji 1445H.
Presiden Mahasiswa PTIQ Imran Ghifari mengungkapkan banyak sekali keluhan yang dialami oleh jamaah haji, baik dari sarana-prasarana yang memang seharusnya itu menjadi hak jamaah selama disana sungguh jauh dari kata aman nyaman dan memadai, sehingga itu bisa mengganggu kenyamanan jamaah ketika melakukan ibadah.
“Contoh halnya seperti ketika jamaah melakukan wukuf yang dimana itu menjadi rukun haji atau syarat sahnya haji tetapi ruangan yang didapat sangat amat sempit sekali, yang akhirnya terjadi tumpuk menumpuk sedangkan banyak jamaah yang sudah berumur/lansia menjadi korban, bahkan tidak sedikit dari jamaah yang tidur dan beristirahat di lorong-lorong”.
Menurut Imran selaku Presiden Mahasiswa PTIQ pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji sungguh tidak sesuai dengan apa yang didapat apalagi biaya haji tahun ini juga tidak sedikit seharusnya harus sesuai dengan apa yang diberikan.
“Kita takut ada perspektif nanti di masyarakat terlalu banyak keuntungan yang didapat oleh Kementrian Agama atas insiden ini.” katanya.
Terlebih Imran juga menyoroti mengenai penambahan kuota haji yang diberikan kepada indonesia atas kesuksesan diplomasi yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebesar 20.000 kuota, tetapi kuota tersebut tidak diberikan sebagaimana mestinya.
“Karena itu memang sudah seharusnya kita desak DPR untuk membuat Pansus Haji supaya ibadah ini dapat berjalan dengan kondusif dan komprehensif sehingga para jamaah maupun calon jamaah bisa menikmati proses yang ada.”
Eksplorasi konten lain dari Mentra
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.