MENTRA, Meulaboh – Universitas Teuku Umar (UTU) pada Sabtu, 5 Agustus 2023 menggelar kegiatan curah pendapat masyarakat kawasan barat selatan Aceh. Kegiatan tersebut dilaksanakan di auditorium gedung kuliah terintegrasi U2C yang baru saja selesai pembangunannya, 06/08/2023.
Koordinator Pusat Hubungan Masyarakat dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (Humas & PPID), Aduwina Pakeh menjelaskan dalam keterangan pers rilisnya “ratusan tokoh masyarakat dari wilayah Barat Selatan Aceh terlihat hadir mengikuti kegiatan forum curah pendapat masyarakat kawasan Barat Selatan Aceh (Bersela)”.
Ratusan tokoh masyarakat dari wilayah Barat Selatan Aceh terlihat hadir mengikuti kegiatan penting tersebut, di antaranya dari jajaran birokrasi, kepala daerah, praktisi kampus, pimpinan dayah, anggota legislatif, ekonom, praktisi pariwisata dan budaya, pengusaha, seniman, insan pers, LSM, dan lain-lain.
Selain itu, panitia turut menghadirkan 4 orang panelis yang dianggap berkompeten untuk menggali dan menanggapi sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat kawasan Bersela, yaitu Ahmad Dadek (Kepala Bappeda Aceh), Bulman Satar (Antropolog penggagas Ensiklopedi Kebudayaan Aceh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh), Hanif (Kepala Dinas Kesehatan Aceh) dan Asbaruddin (Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh).
Untuk diketahui kawasan Barat Selatan Aceh (Barsela) terdiri dari 7 kabupaten dan 1 kota, yaitu: Aceh Jaya; Aceh Barat; Simeulue; Nagan Raya; Aceh Barat Daya; Aceh Selatan; dan Aceh Singkil serta Kota Subulussalam.
Kegiatan tersebut dipandu akademisi USK Saifuddin Bantasyam dan Jurnalis Yarmen Dinamika yang juga berperan sebagai tim fasilitator dan perumus rekomendasi.
Rektor Universitas Teuku Umar, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si dalam sambutan pembukaan mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kehadiran para tokoh Barsela memenuhi undangan dari UTU sebagai tuan rumah kegiatan.
“Ini satu langkah yang baik, kesempatan bagi kita untuk duduk bersama, mencurahkan pendapat dan pemikiran untuk mencari solusi terbaik atas sejumlah permasalahan yang timbul dalam masyarakat Aceh yang mendiami kawasan Barsela,” kata Rektor
Barsela merupakan kawasan yang memiliki potensi yang cukup baik untuk pemenuhan kesejahteraan rakyat yang terdiri dari sektor perikanan, pertanian, peternakan, dan perkebunan. Selain itu, sepanjang 2-3 tahun terakhir geliat investasi swasta melalui sektor industri pertambangan dan pariwisata terus mengalami peningkatan.
“Hanya saja, masyarakat di kawasan Barsela masih memiliki tantangan untuk hidup sejahtera. Di antara tantangan tersebut adalah ekonomi, kemiskinan, mutu pendidikan, kesehatan, lingkungan, pariwisata dan pembangunan kawasan,” kata Rektor
Atas permasalahan tersebut, Rektor UTU berharap melalui forum ini akan melahirkan sejumlah rekomendasi penting yang nantinya akan menjadi pijakan untuk kebijakan pembangunan kawasan Barsela secara berkelanjutan.
Dalam forum curah pendapat tersebut, banyak tokoh yang hadir silih berganti memberikan padangan, pendapat dan rekomendasi jangka pendek maupun jangka panjang untuk menyelesaikan problematika di kawasan Barsela.
Sementara itu Afrizal Tjoetra selaku Ketua Panitia pelaksana kepada Humas UTU menyebutkan kegiatan tersebut terlaksana berkat kepedulian dan panggilan jiwa dari para tokoh masyarakat khususnya yang tergabung dalam forum Persatuan Barat Selatan Aceh (PBSA) yang merupakan salah satu wadah silaturahmi dan komunikasi untuk masyarakat di kawasan Barsela serta dukungan pimpinan UTU. Berbagai unsur masyarakat kawasan Barsela, terdiri dari perwakilan masyarakat yang berdomisili dari Aceh Jaya hingga Aceh Singkil serta menetap di Banda Aceh dan Aceh Besar bergabung dalam PBSA.
“Atas masukan dan pandangan dari para tokoh masyarakat Barsela, Universitas Teuku Umur mengambil peran konkret dengan mengadakan forum curah pendapat ini untuk mendiskusikan berbagai tantangan tersebut serta sejumlah solusinya,” kata Afrizal Tjoetra yang juga Wakil Dekan I FISIP UTU.
Sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut, di antaranya terkait upaya pengentasan kemiskinan di Barsela, peluang pariwisata Barsela, eduteknopreneur islami dan sejumlah rekomendasi lainnya.
“Rekomendasi tersebut nantinya akan kita sampaikan kepada pemerintah Aceh dan juga pemerintah kabupaten/kota dalam kawasan Barsela, sehingga pembangunan kawasan yang terintegrasi dapat terwujud,” pungkasnya. (Aduwina Pakeh/Humas UTU).