MENTRA, Jakarta – Puluhan Massa aksi BEM SI Kerakyatan Sumatera Barat Melakukan Aksi Demonstrasi Nawadosa 10 tahun pemerintahan Jokowidodo, Sabtu (21/9/2024).
Penanggung Jawab Aksi, Rifaldi dalam orasinya mengatakan, selama 10 tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo hanya aksi represif dari negara terhadap masyarakat sipil, perusakan lingkungan, perampasan hak perempuan, buruh, dan warga sipil.
“Hingga kasus korupsi semakin merajalela. Meski demikian, penegakan hukum dan penyelesaian kasus tak pernah menemukan titik terang sebab impunitas terhadap pelaku terus dirawat selama rezim Jokowi,” ujarnya.
“Belum lagi di akhir masa jabatannya, Jokowi mengeluarkan izin ekspor pasir laut yang sudah di larang selama 20 tahun,” lanjut Pj Aksi Rifaldi.
Rifaldi, menambahkan, pihaknya memberi tuntutan meminta KPK, Polri dan Kejaksaan untuk memeriksa dugaan keterlibatan Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu dalam kasus izin tambang mantan bupati Maluku Utara dan kasus dugaan gratifikasi fasilitas jet pribadi kaesang.
“Kita hadir disini merupakan bentuk konsisten kita untuk terus mengawal segala kesewenang-wenangan 10 tahun Pemerintah Jokowidodo, dan kami juga mengecam upayah praktik (KKN) korupsi, kolusi dan nepotisme di pemerintahan 10 tahun jokowidodo,” tambahnya.
Aksi BEM SI Kerakyatan juga mendapatkan intervensi dan intimidasi dari oknum-oknum yang tidak ingin BEM SI Kerakyatan mengangkat isu 10 tahun pemerintahan Jokowidodo.
“Selama 2 hari rekan-rekan kami mendapatkan upayah intervensi untuk tidak melakukan aksi 10 tahun Jokowidodo dan kami juga sedang mencari Korlap yang awalnya Presma UIN IB tapi tiba-tiba hilang tanpa kabar. Kami menduga ada oknum yang menculik atau mengamankan yang bersangkutan,” kata Rafi Agustiane, peserta aksi.