MENTRA, Jakarta – Selain diisi pidato kebangsaan dan dialog peningkatan kualitas SDM, Muktamar VII KBPII di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, 13 s.d 15 September 2024 juga menampilkan pertunjukan seni budaya.
Salah satunya adalah Tari Saman dari Kabupaten Gayo Lues yang ditampilkan pada pembukaan Muktamar VII KBPII, Jumat malam (13/9/2024). Tari Saman sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2011.
Peserta dan tamu undangan yang hadir pada Pembukaan Muktamar VII KBPII antusias menyaksikan gerak tangan para penari Saman yang berasal dari Duta Saman Institute.
Tampak para tamu undangan di barisan depan seperti: Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani dan Hidayat Nur Wahid, mantan Wapres Jusuf Kalla, mantan Menteri Pertanian Suswono, Ketua Umum PP KBPII Nasrullah Larada dan lain-lain.
Mantan Ketua Umum PB PII asal Aceh yang kini bermukim di Australia, Cholidin Yacobs juga turut merespon. Saat menyaksikan penampilan Tari Saman tersebut Cholidin menebak, penarinya bukan orang Aceh semua.
Ternyata tebakan Cholidin Yacobs tak meleset, seperti yang dijelaskan Aminnulah Adnan, Direktur Duta Saman Institute, tentang asal para penari.
“Penari sebanyak 11 orang, 3 orang anak dari Kabupaten Gayo Lues dan 8 orang anak Jakarta, siswa SMA Muhammadiyah 5 Jakarta, SMAN 43 Jakarta dan SMAN 113 Jakarta,” terang Aminnulah Adnan.
Dijelaskan Aminnulah Adnan, anak SMA tersebut dilatih dan dibina oleh Duta Saman Institute.
“Mereka sudah mengikuti pelatihan selama 3 bulan,” kata Aminnulah Adnan.
Selain Tari Saman, juga ada penampilan seni budaya lainnya pada Pembukaan Muktamar VII KBPII.
Santri-santri dari Pondok Pesantren At Taqwa Bekasi, salah satu basis PII di pesantren, menampilkan Gema Sholawat.
Kemudian ibu-ibu dari PW KBPII Yogyakarta Besar menampilkan paduan suara.