Merenungi Hari Kebangkitan
Oleh. Dr. Aminuddin,SE, MM,. M.Pd
Mentra. Id – Hari ini, Senin ,20 Mei 2024, 116 tahun lalu, dr.Tjipto Mangunkusumo,Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantoro menyulut api semangat kebangkitan nasional.bukan semangat meminta-minta jabatan ini itu versi do’a Politiknya Partai Amanat Nasional,pada 14 Mei lalu, atau do’a politiknya orba oleh alm.Alamsjah Ratuprawiranegara negara yang meminta agar pak Harto terus memangku jabatan sebagai mandataris MPR.
Kita tentu akan terusik,tersentak,miris dan malu, bilamana membandingkan diri kita saat ini dengan para pendulum pendiri negri.Semangatnya bukan lagi pada kebangkitan untuk menyongsong kemajuan bangsa.justru kita psimis karena kebanyakan pemimpin kita masih hedon, rakus,masih begitu banyak ditemukan skandal mega korupsi dan terahir betapa kursi kekuasaan adalah segalanya hingga harus dipertahankan turun temurun bak dynasty kerajaan.
Momenrum 20 Mei ini saya ingin mengingatkan Pada diri sendiri,teman-teman aktivis pergerakan dan juga MEREKA para tokoh dan pemimpin bangsa, ketua- ketua partai, para raja, sultan, tokoh agama, artis,budayawan dan seluruh elemen bangsa untuk saling mengingatkan arah jalan yang lurus dalam bernegara dan berkonstitusi.
Tengoklah, bacalah…para founding fathers sudah bersusah payah mendirikan republik ini dengan membuat fondasi dasar negara,Pancasila dan UUD 45. (Saat ini sudah diamandemen empat kali,tahun 1999, 2000, 2001 dan 2022)
Para tokoh hebat, Idealis, pejuang ikhllas, pemikir,dan berjuang tanpa pamrih.Itulah mengapa nama mereka harum semerbak wangi sampai detik ini. Menjadi sebuah keniscayaan bilamana kita mencontoh mereka setidaknya dalam bersikap dan menjaga negri.Nama-mereka keren sampai detik ini, terukir indah dalam bingkai emas sejarah yang tak.lekang oleh masa.
KH,Ahmad Dahlan, meninggalkan Muhammadiyah, Kyai Hasyim Asyari, mewariskan Nahdhatul Ulama, Jendral besar Soedirman, menjadi panutan TNI, jendral Hoegeng menjadi kebanggaan korp Tribrata Polri.
Kitapun mengenal Buya Hamka yang dikagumi karena keteguhanya dalam sikap dan imanya, Mohammad Natsir mengantarkan Indonesia dengan mosi integralnya menjadikan negara kembali kebentuk kesatuan RI, Ki Bagus Hadikusumo,Kasman singodimedjo ,Radjiman, Prawoto, Soekarno,Moh.Hatta(duet proklamator)Tan Malaka, pemikir dan konseptor juga sederet tokoh lainya dengan kemampuanya masing-masing dari berbagai etnis,suku dan agamanya telah menorehkan tinta emas buat negri ini.Indonesia raya.
Mari kita bandingkan sedikit saja tokoh masa lalu dengan saat ini!!
Pak Dirman, panglima besar TKR,keluar masuk hutan bergerilya.Ditengah penderitaan penyakit paru-paru kronis tak memadamkan API SEMANGAT memimpin pasukanya.Jiwa,raga,harta benda beliau korbankan untuk.negrinya.
Moh.Hatta, berpuluh tahun lamanya menabung karena ingin sekali punya sepatu impian bermerk “Bally”, sampai wafatnya, sepatu itu tak pernah terbeli.karena uangnya tak cukup.Perdana mentri Moh.Natsir, hanya punya dua stel Jaz, bahkan dikonferesi bertaraf duniapun beliau tak malu memakai jas lusuh bertambal sulam. Kita lihat lagi tokoh haji Agus Salim, hidup di jalan sempit di kontrakan kecil.ketika anak kecilnya wafat,untuk beli kain kafanpun tak ada uang.Horden.lusuh bekas terpaksa dijadikan pengganti kafan untuk menguburkan anak tercintanya. Ataupun kisah lain, KH.Saifudin Zuhri, walapun menjabat sebagai menag, beliau sering menghilang seusai shalat dzuha.Rupanya beliau berdagang beras dipasar hanya untuk menambah dan mencukupi kebutuhan agar dapur tetap ngebul. Dan banyak kisah-kisah pilu mereka yang lainya…
Pejabat dan pemimpin kita saat ini kira-kira seperti apa??
Allahu a’lam