MENTRA, Jakarta – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy membersamai acara Ifthar Jama’i bercerita tentang pengalamannya ber PII. Acara tersebut diselenggarakan di rumah PP KB PII, di jalan Sambas, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2024).
“Saya aktifnya PII di madiun, sekolah disana dan dikampung halaman saya,” kata Muhadjir.
Muhadjir, mengatakan, dirinya tetap komitmen karena merasa hutang budi dengan PII. Melalui PII menjadi terlatih dalam menulis bahkan yang membentuk kepribadiannya juga PII.
“Dulu waktu pelajar saya juga ikut demo. Saya gunakan PII untuk berlatih. Bahkan ketika orang menolak asas tunggal, saya yang menerima asas tunggal,” ujarnya.
Menko Muhadjir, menambahkan, kalau dirinya pernah mau di buru waktu konwil di Kediri, karena menerima asas tunggal.
“Kita lihat siapa yang benar untuk menolak atau menerima asas tunggal. Saya waktu itu kemudian ditempatkan ketua bidang kader, tapi di tolak. Karena bahaya nanti takutnya kader saya pancasilakan semua,” tambahnya.
Muhadjir, melanjutkan, bahwa semua itu tidak membuatnya benci dengan PII. Bahkan dirinya suka merenung masa awal di PII tentang pergulatan itu menjadi dewasa dan penuh tantangan.
“Walaupun tidak sukses betul, tapi sesuai dengan jalan yang saya jalani. Adik-adik PII harus sering berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan alumni, sulitnya menemui juga bagian dari perjuangan supaya membesarkan orang,” lanjutnya.
Menko, menuturkan, kegagalan itu harus bisa nikmati, apalagi kalau bisa mengkonversi jadi bagian perjuangan maka akan jadi orang yang matang dan kematangan itulah dimiliki oleh PII.