Oleh : Agung Gumelar
Melihat situasi demokrasi yang semakin panas. Di media sosial maupun di dunia nyata. Diskusi tentang pilihan paslon presiden maupun Anggota Legislatif sudah banyak diperbincangkan.
Pilihan demi pilihan ada di tangan rakyat demi menentukan arah bangsa ini. Dalam program Eksekutif maupun Legislatif. Selain itu juga, langkah demi langkah yang di lakukan tiap-tiap timses ataupun Caleg maupun Paslon Capres-Cawapres di berbagai Indonesia demi mendapatkan suara.
Akan tetapi ada hal menarik yang terlihat. Yaitu hadirnya beberapa pejabat publik negara ini bergabung ke pasangan masing-masing. Tidak ada yang salah sebenarnya, hanya saja jangan sampai fasilitas publik digunakan untuk kampanye salah satu paslon (semoga saja).
Selain itu, di media sosial sudah menjadi warna lama berita-berita atau ungkapan tentang paslon-paslon tersebut demi menaikkan kredibilitas dan asumsi publik yang positif. Terutama pendukung masing-masing paslon.
Hanya saja mengganjal dalam pikiran saya, sampai kapan pendukung akan mendukung calonnya? dan sampai kapan pendukung tersebut akan terus menghujat paslon lain? (Itu terbukti di beberapa media sosial yang saling menghujat saat masa kampanye). Di dunia politik, hal tersebut hal biasa. Tapi apakah bangsa Indonesia akan seperti ini terus menerus? Biarkan waktu yang akan menentukan.
Semoga Pemilu saat ini bisa berjalan damai dan tidak terjadi masalah-masalah seperti pemilu sebelumnya. Pilihlah sesuai gagasan, bukan sesuai besarnya uang. Terlebih bagi pemilih pemula. Perlu adanya edukasi mendalam bagi mereka. Politik Uang atay Politik Jual-Beli bukan cara yang fair dalam dunia politik. Karena itu bisa merusak kita dan generasi dibawah kita nanti. Karena hal itu akan menjadi tabiat bagi generasi penerus bangsa.
Pilihlah wakil rakyat dan presiden-wapres dengan asas ide dan gagasan dan intelektual-nya. Selain itu pilihlah dengan trackrecord mereka. Jangan asal pilih. Karena bangsa ini ada di tangan kita. Bangsa perlu wawasan luas dan hati nurani yang benar-benar untuk rakyat. Bangsa perlu pemimpin yang mengedepankan asas norma yang selalu dijaga.