MENTRA, Jakarta – Koordinator Pusat Korps PII Wati gelar webinar terbuka dengan tema “Detik-detik pemilu : Suara perempuan harus kemana?” Menilik komitmen capres-cawapres pada perempuan dan anak dengan mengundang pemateri Chusnul Mar’iyah, Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia melalui via Zoom Metting, Minggu (11/2/2024).
Ajeng, Kadep Kajian Isu Strategis dan Komunikasi Eksternal, menyampaikan tujuan diadakan perempuan bicara politik untuk meningkatkan kesadaran dan objektivitas perempuan dalam memilih capres-cawapres yang komitmen terhadap isu perempuan dan anak dalam visi misi capres dan cawapres dan keterlibatan perempuan dalam ranah politik.
Kegiatan ini dibuka dengan opening speech oleh ketua Koordinator Pusat Korps PII Wati, Rohayati.
Rohayati, menyebutkan terkait kondisi perpolitikan Indonesia saat ini semestinya tidak menjadikan kehilangan fokus dan komitmen terhadap ide dan gagasan.
“Isu panas terkait dinasti politik selalu menjadi topik utama dalam setiap obrolan di hari-hari menuju pemilu tapi kemudian luput mengkaji gagasan setiap pihak yang sedang bertarung memperebutkan kekuasaan,” kata Rohayati.
Rohayati, menambahkan, semestinya kajian mendalam dan objekif yang ideologis tetap dilakukan agar memiliki perspektif yang lebih luas dan tidak sentimen personal.
“Dalam hal ini Korpus PII Wati berinisiatif untuk untuk mengkaji lebih dalam bagaimana wacana dan komitmen para calon pemimpin pada isu perempuan dan anak,” tambahnya.
Selanjutnya, Pemateri, Chusnul Mar’iyah, menyampaikan bahwa dalam pemilihan pemimpin perlu berlandaskan iman yaitu yang rahmatan lil alamin pemimpin bagi seluruh umat, di era sekarang tantangan isu perempuan belum teratasi perlu adanya perwakilan parlemen di pemerintahkan mulai masalah stunting, kemiskinan, KDRT dan UU yang mengatur negara dan kebijakan perempuan.
“Kembalikan politik ke perjanjian konstitusi, perlu memperjuangkan politik yang halal dan jangan memisahkan politik dengan agama,” tutupnya.