Mentra – Festival Film Bulanan (Fesbul) sukses menggelar Road to Awarding Night dengan memutarkan dua Film Terpilih Fesbul Lokus 7 pada Rabu, 29 November 2023 di XXI Transmart Kubu Raya, Pontianak. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Malam Anugerah Fesbul 2023 yang akan diselenggarakan di Grand Ballroom, Jakarta International Expo Convention Centre tanggal 9 Desember mendatang, sekaligus bentuk komitmen Fesbul dalam membuka akses, jaringan serta distribusi bagi karya-karya anak bangsa baik di tingkat nasional maupun internasional.
Road To Awarding Night adalah pemutaran 20 Film Terpilih Fesbul 2023 yang merupakan nomine pada Malam Anugerah, di 10 titik bioskop XXI di seluruh Indonesia yang dilaksanakan dari tanggal 24-30 November 2023. Selain di Pontianak, pemutaran film juga diadakan di daerah lainnya seperti Lombok, Yogyakarta, Jambi, Makassar, Padang, Jayapura, Ambon, Jakarta dan Bandung.
Dua film yang diputarkan dalam Road to Awarding Night Pontianak adalah Film Terpilih dari Lokus 7 (Khusus wilayah Kalimantan), yaitu film ‘Titip Sendal’ karya rumah produksi Historia dan ‘Panen’ karya rumah produksi Miopi
Pictures, menyita perhatian dari berbagai kalangan masyarakat di Kalimantan Barat, terbukti dengan penuhnya kapasitas kursi Studio 5 XXI Transmart Kubu Raya.
“Acaranya keren banget, harus sering-sering supaya kita jadi tahu karya temen-temen di sini ternyata keren-keren dan enggak kalah kualitasnya dengan film-film lainnya,” ungkap Vina, salah satu penonton.
Selain pemutaran film, terdapat juga diskusi dengan sutradara film ‘Titip Sendal’, Riqhi Alvin Sani atau yang kerap disapa Alvin, dan Filmmaker Kalimantan barat, Haris Supiandi.
Alvin bercerita tentang inspirasi dalam membuat film ‘Titip Sendal’ yang berasal dari pengalaman pribadi. Ia juga berbagi cerita mengenai proses pemilihan tokoh atau peran utama dari film ‘Titip Sandal’, salah satunya dengan mencari yang aktif di lingkungan sosial ataupun masyarakat.
“Kriteria yang saya cari seorang ibu yang ekspresif, dan percaya diri di depan kamera dan mau bereksplorasi di dalam perannya,” ungkap Alvin.
Menurut Alvin, pemilihan pemain dan karakter dalam sebuah film adalah hal krusial. Sementara Haris bercerita bagaimana produktivitas teman-teman filmmaker di Pontianak, salah satunya dengan aktif membuat ruang-ruang pemutaran di berbagai kota.
Tak hanya pemutaran film dan diskusi, acara Road to Awarding Night Pontianak juga diisi dengan pembagian hadiah bagi penonton yang aktif berdiskusi.
Dengan diadakannya Road to Awarding Night ini, Festival Film Bulanan ingin mengajak seluruh sineas agar menjadikan film pendek sebagai gerakan untuk menghidupkan ekosistem ekonomi kreatif di daerah masing-masing, salah satunya dengan aktivasi pemutaran film pendek di bioskop nasional.
Selain sebagai wujud ekshibisi dan promosi yang mempertemukan film dengan para penontonnya, pemutaran film ini bisa menginisiasi filmmaker agar dapat menjadikan film sebagai produk massal dan sumber penghidupan bagi pelakunya.
“Pemutaran film di XXI yang dilakukan Fesbul ini adalah strategi yang baik bagi filmmaker di daerah, dengan begitu standar kita jadi lebih tinggi, kesempatan untuk ke pasar nasional maupun internasional pun semakin terbuka lebar,” ungkap Alvin.
Hal senada disampaikan oleh Haris yang mengapresiasi langkah yang dilakukan Fesbul dengan menayangkan film-film pendek terpilih dari masing-masing lokus.
“Dengan adanya pemutaran ini, apresiasi terhadap sineas daerah semakin tinggi, masyarakat jadi tahu mereka punya talenta hebat, dan saya tidak menyangka antusias penonton akan seramai ini. Penonton yang sangat luar biasa, dan saya ucapkan terima kasih juga telah memfasilitasi Film Terpilih Fesbul, sehingga dapat diputar dan dinikmati di XXI,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari Mentra
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.