MENTRA – Oleh : Drs. H. Ahmad Yani (Ketua Departemen Dakwah PP DMI, Ketua LPPD Khairu Ummah, Anggota Komisi Dakwah MUI Pusat, Sekretaris Dewan Syura IKADI, Penulis 60 Buku, Trainer Dai, Manajemen Masjid dan Majelis Taklim).
Sebagaimana kita ketahui, perang besar antara
Palestina dengan Israel kembali terjadi. Sudah begitu lama rakyat Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel atas penjajahan dan penindasan yang dilakukan terhadap saudara kita itu, bahkan merampas tanah Palestina. Sesuai dengan konstitusi negara kita, penjajahan seperti ini harus dihapuskan dari muka bumi ini. Karena itu, sesuatu yang wajar dan memang sudah seharusnya bila rakyat Palestina membangun kekuatan militer untuk menghadapi tentara Israel laknatullah.
Maka, serangan terhadap negara Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023 yang lalu hingga kini bukan hanya mengejutkan Israel, pemimpin, tentara dan rakyatnya, tapi juga mengejutkan dunia. Bahkan bagi kita, hal itu memotivasi karena tidak ada kekuatan yang abadi, kalau mau usaha dan memohon pertolongan Allah swt, saatnya yang lemah menjadi kuat, sedangkan yang kuat menjadi lemah. Kemampuan berperang yang ditunjukkan oleh tentara Hamas juga membanggakan.
Penyerangan dengan menggunakan paramotor layang merupakan caru baru di dunia dalam berperang, boleh dibilang Hamas itu tidak punya pesawat terbang, apalagi pesawat tempur, tapi punya angkatan udara yang bisa bertempur dari udara. Palestina sebagai negara yang terjajah, lemah secara ekonomi dan militer ternyata menyimpan kekuatan yang sangat besar dan meledak pada waktunya.
Lebih dari lima ribu roket yang ditembakkan ke wilayah Israel adalah sebuah bukti bahwa kekuatan memang harus dimiliki dan ditunjukkan kepada dunia. Suatu negara belum tentu ada musuhnya, tapi tidak tidak ada negara yang tidak punya angkatan perang dengan persenjataannya yang canggih, itu berarti harus selalu dipersiapkan, termasuk oleh negara kita yang bisa jadi suatu saat akan ada negara lain yang hendak menguasai wilayah NKRI yang sering disebut dengan harga mati.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk untuk membantu saudara kita di Palestina yang digempur habis-habisan melalui serangkan udara? Setidaknya, ada tiga hal yang harus kita lakukan. Pertama, mendoakan mereka agar yang wafat diampuni, dirahmati dan ditempatkan oleh Allah swt di tempat yang terbaik. Kita doakan juga yang sakit disembuhkan, dikuatkan kesabaran para pemimpin dan rakyat Palestina hingga mendapatkan pertolongan dan kemudahan, termasuk rizki yang berlimpah.
Ini merupakan ujian hidup yang memang sudah menjadi ketentuan Allah swt, ujian yang bisa terjadi juga kepada kita, Allah swt berfirman Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (QS Al Baqarah [2]:155-156)
Kedua, melawan opini yang dilontarkan oleh tokoh-tokoh barat bahwa perlawanan yang dilakukan Hamas adalah teroris. Padahal, dalam konteks perjuangan untuk membebaskan negeri dari segala bentuk penjajahan, hal itu merupakan suatu keharusan.
Para pahlawan dan pejuang di negeri kita juga begitu, apa mau kita katakan Teuku Umar dan Cut Nyak Din sebagai teroris, apa kita rela Jendral Sudirman dan Pangeran Diponegoro dimasukkan kedalam kelompok teroris?.
Oleh karena itu, kita lawan tuduhan sebagai teroris dengan menegaskan bahwa mereka adalah para pejuang dan mujahid yang harus membebaskan tanah airnya dari kekuasaan penjajah. Tuduhan seperti itu hanya menginginkan tidak ada lagi orang yang mau berjihad, karena dibayang-bayangi oleh ketakutan.
Tapi, mereka mengalami kegagalan, karena segala cara mereka lakukan untuk menghambat dan mematikan perjuangan rakyat Palestina terhadap Penjajah Israel tidak ada hasilnya, Allah swt berfirman Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (QS Ash Shaf [61]:8)
Ketiga, membantu dengan dana. Memang di negeri kita juga masih banyak orang yang susah, tapi saudara kita di Palestina lebih susah lagi. Penderitaan mereka berkepanjangan. Masjid, sekolah, rumah dan gedung yang hancur harus dibangun lagi, rakyat yang sakit dan cacat harus diobati agar sembuh kembali. Kebutuhan makan dan minum harus dipenuhi setiap hari.
Karena itu, bantuan kita percayakan penyalurannya kepada lembaga-lembaga resmi. Sebagai orang yang bertaqwa, kita tentu mau membantu saudara kita di Palestina sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, bahkan para sahabat Nabi saw yang dulu tidak punya kemampuan tentang didorong untuk berinfak atau sedekah, Rasulullah saw sampai menyatakan: Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita berharap bantuan yang kita berikan seperti yang selama ini dilakukan bisa mengurangi dan menghilangkan sebagian dari kesusahan mereka, ini berarti kepentingannya buat kita juga yang memberikan bantuan, Rasulullah saw bersabda Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya (HR. Muslim).
Dengan demikian, kita doakan semoga rakyat Palestina khususnya dan kita semua pada umumnya mendapatkan kekuatan iman dan kesabaran, diberi jalan keluar atas problematika dan mendapatkan kemudahan dari kesulitan serta memperoleh kemerdekaan lahir dan batin. Kesemua itu dalam kerangka ketaqwaan kepada Allah swt. Demikian khutbah kita yang singkat hari ini, semoga bermanfaat bagikita bersama, amin.