MENTRA – Belgia tengah melakukan peninjauan ulang terhadap iPhone 12 buatan Apple setelah Prancis menghentikan penjualannya karena kekhawatiran terkait radiasi.
Pada Kamis (14/9/2023), Belgia mengumumkan niatnya untuk menyelidiki potensi risiko kesehatan yang terkait dengan iPhone 12 buatan Apple. Mereka berpendapat kemungkinan lebih banyak negara Eropa akan melarang model tersebut setelah Prancis mengeluarkan perintah untuk menghentikan penjualannya karena pelanggaran batas paparan radiasi.
Reuters melaporkan, Apple membantah temuan Prancis. Apple menyatakan bahwa iPhone 12, model yang telah telah mendapatkan sertifikasi dari berbagai badan internasional sebagai model yang memenuhi standar radiasi.
Peneliti telah melakukan banyak studi selama dua dekade terakhir untuk menilai risiko kesehatan dari penggunaan ponsel. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada efek kesehatan yang merugikan akibat penggunaannya.
Namun, keputusan Paris untuk menghentikan penjualan iPhone 12 sampai Apple mengatasi masalah radiasi yang terdeteksi dalam dua uji coba telah meningkatkan kemungkinan larangan lebih lanjut di Eropa.
Negara-negara lain seperti Italia telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengambil tindakan segera.
“Adalah kewajiban saya untuk memastikan keselamatan semua warga,” kata Mathieu Michel, Sekretaris Negara Belgia untuk Digitalisasi, dalam pernyataan melalui email yang dikutip dari Reuters.
“Saya telah segera menghubungi IBPT-BIPT (regulator) untuk meminta analisis tentang potensi bahaya produk tersebut,” tambah Michel.
Ia telah meminta regulator untuk meninjau semua smartphone Apple, serta perangkat dari produsen lain dalam tahap selanjutnya.
Tindak Lanjut
Regulator jaringan Jerman, BNetzA, menekankan tindakan yang diambil oleh Prancis dapat menjadi panduan bagi seluruh Eropa. Mereka akan memeriksa masalah ini untuk pasar Jerman jika proses di Prancis sudah cukup maju.
Otoritas pengawas digital Belanda juga menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini. Mereka akan meminta klarifikasi dari perusahaan AS tersebut. Mereka menekankan bahwa “tidak ada risiko keamanan yang akut.”
Sementara itu, Kementerian Industri Italia menyatakan bahwa mereka sedang memantau situasi ini tetapi tidak mengambil tindakan apa pun saat ini.
Pemantauan Di Inggris, di mana iPhone 12 memenuhi standar keamanan radiasi saat dirilis, belum ada rencana pengumuman setelah keputusan Prancis.
Di Spanyol, asosiasi konsumen OCU mendesak otoritas untuk mengikuti langkah Prancis dan menghentikan penjualan iPhone 12.
Para ahli industri mengatakan bahwa tidak ada risiko keamanan karena batas regulasi.
Berdasarkan pada risiko luka bakar atau panas dari radiasi ponsel. Para ilmuwan telah metapkan jauh di bawah tingkat di mana para ilmuwan telah menemukan bukti bahaya.
Apple tidak membagi penjualannya berdasarkan negara atau model.
Apple baru saja meluncurkan iPhone 15 pada Selasa lalu, dan iPhone 12 yang berusia tiga tahun tersebut tidak lagi tersedia untuk dibeli secara online dari Apple di Prancis dan negara-negara Eropa lainnya. Namun, masyarakat masih bisa membeli iPhone 12 dari pihak ketiga, termasuk Amazon Prancis.
“Membatasi penjualan iPhone 12, pada dasarnya, seharusnya tidak memiliki dampak signifikan pada Apple. Kami akan lebih khawatir jika model-model yang lebih baru terlibat,” kata analis DA Davidson, Tom Forte.
Tom mencatat bahwa Apple bisa menghadapi masalah yang lebih besar di tempat lain, seperti potensi pembatasan penggunaan iPhone di China dan peraturan data baru di Eropa.
Pendapatan Apple mencapai sekitar $95 miliar di Eropa tahun lalu, menjadikan wilayah ini sebagai yang terbesar kedua setelah Amerika. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa Apple telah menjual lebih dari 50 juta iPhone tahun lalu di Eropa.
Sumber:
Reuters